Blogroll

News Update :
var snowsrc="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghsx1RO6YXaM4Ed0NkbFik0_7c2XSKUYLR3Q7YE6RWWhyphenhyphenpgpaqlppmEfcvNMwX2Pb6muvO3HMronTHJMrRyoqv2EdgyqV-ObhyaOE4uSAwOfyTlAxK1b1VW-3c_-ZWjPaP9tZF_DSaqGk/s1600/green_leaf.gif"; var no = 20; var hidesnowtime = "0"; var snowdistance = "pageheight"; var ie4up = (document.all) ? 1 : 0; var ns6up = (document.getElementById&&!document.all) ? 1 : 0; function iecompattest(){ return (document.compatMode && document.compatMode!="BackCompat")? document.documentElement : document.body } var dx, xp, yp; var am, stx, sty; var i, doc_width = 800, doc_height = 400; if (ns6up) { doc_width = self.innerWidth; doc_height = self.innerHeight; } else if (ie4up) { doc_width = iecompattest().clientWidth; doc_height = iecompattest().clientHeight; } dx = new Array(); xp = new Array(); yp = new Array(); am = new Array(); stx = new Array(); sty = new Array(); snowsrc=(snowsrc.indexOf("dynamicdrive.com")!=-1)? "snow.gif" : snowsrc for (i = 0; i < no; ++ i) { dx[i] = 0; xp[i] = Math.random()*(doc_width-50); yp[i] = Math.random()*doc_height; am[i] = Math.random()*20; stx[i] = 0.02 + Math.random()/10; sty[i] = 0.7 + Math.random(); if (ie4up||ns6up) { if (i == 0) { document.write("

TEST

TEST
TEST

Internazionale Milan

Internazionale Milan
Home » » UNTITLED: THE LAST CHAPTER

UNTITLED: THE LAST CHAPTER

Tuesday, 2 December 2014 18:04

 
 
1. Kematian sifatnya mutlak,manusia tak akan bisa menghindarinya. Manusia harus selalu siap jika kematian datang,entah itu pada dirinya atau orang yang di sayangi. Karena hanya Allah yang tahu kapan kematian itu akan datang.

2. Ketika tubuh manusia di gerogoti virus mematikan yang membunuh setiap sel dalam tubuh hingga yang terkecil,dan saat fungsi otak sudah mulai tak bekerja dengan baik,semuanya hanya tinggal waktu. Bagaikan bom waktu yang siap meledak kapanpun,membunuh perlahan sampai membusuk. Akhirnya hembusan nafas terakhir akan mengakhiri segala penderitaan.

3. Semuanya telah usai, tiada lagi harapan di diri. Angan, mimpi dan cinta terkubur dalam-dalam, seperti tumpukan sampah yang mulai membusuk. Tubuh yang begitu rapuh, tak akan mampu menahan halangan dan rintangan tuk wujudkan segalanya. Kesabaran yang sering para pedakwah suarkan tiada batas, mulai terkikis keyakinan karena rasanya sudah hampir mencapai titik terbawah. Penyesalan atas lahirnya diri, hanya membebani orang tua dengan tak kuasa membuat mereka bangga. Namun tak pernah terbesit di benak mereka, apa yang slalu ku pikirkan. Ku ucapkan "terima kasih" kepada ayah juga bunda, mau menerima raga tanpa jiwa ini.

4. Cinta datang merubah segalanya. Benih-benih harapan mulai tumbuh perlahan, meski tlah lama mati terbunuh keputusaan atas diri. Harapan yang tak akan mampu menggapai langit, karena diri terus berpacu dengan waktu. Walau pun ku terus berlari sekuat tenaga, tapi suatu hari nanti kan lelah jua. Setidaknya dengan segala usaha yang terus di kerahkan,lakukan yang terbaik semampu diri, bisa memberi kebahagiaan sesaat pada orang tercinta. Ingin selalu melihat senyum terkembang di bibir mereka.

5. Permanent? Kata yang ingin terdengar samar, tatkala bersua sang pria berjubah putih. Namun saat lidahnya mulai berucap, slalu kekecewaan yang menghampir. Memang tiada mungkin rasanya, meski ada jalan lain tuk mencapainya. Jalan yang akan sangat sulit dan terjal, hingga orang tercinta tak kuasa melepas pergi. Padahal diri slalu ingin mencoba tuk meraih kebahagiaan cipta Mereka hanya ingin diri slalu disisi mereka, seperti apa pun itu tak perduli.

6. Semua orang disekeliling, tak akan pernah menduga, hal terburuk sedang menimpa diri. Mungkin karena kepintaran menyembunyikan segala hal buruk itu. Tahukah kalian diri dengan kedok ini? Bagaikan topeng yang menutupi wajah asli. Egois, urakan, jahat dan segala hal buruk yang muncul hanyalah cara untuk menutupi kelemahan diri. Ingin terlihat kuat dari luar, meski jiwa begitu rapuh, tubuh begitu lemah tapi tak angin dikasihani. Hanya kata "maaf" yang mampu terucap atas semua laku diri yang tak berkenan dihati. Saat terkulai lemas tak berdaya, di kasur lama dengan kain lusuh dan rangka kayu jati yang begitu terlihat kuat, namun sesungguhnya telah lapuk digerogoti rayap, seperti tubuh yang terbaring di atasnya.

7. Tak ada gunanya meratapi semua ini. Harus mampu berdiri tegak menatap dunia. Meski akan terjatuh dan terus terjatuh, tapi kan bangkit dan terus bangkit hingga benar-benar tak mampu berdiri lagi. Saat itulah keluarga dan sahabat yang begitu peduli, menerima keburukan diri, akan membopong diri, menuntun ke jalan yang jadi tujuan. Tak akan tersiakan hidup ini, karena hidup cuma sekali. Ingin buat hidup ini penuh arti.
YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright GOLDEN CREATION 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.